Ponorogo (beritajatim.com) - Kasus dugaan penganiayaan santri di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hingga menyebabkan kematian, terus didalami oleh Satreskrim Polres Ponorogo. Petugas kepolisian kembali melakukan pemeriksaan sebanyak 2 orang. Sehingga kini total saksi yang diperiksa oleh Satreskrim Polres Ponorogo menjadi 9 orang. Dengan rincian 2 santri, 4 dokter dan 3 ustaz atau staf
SUARAPESANTREN | Ponorogo–Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menggelar vaksinasi Covid-19 sekaligus meresmikan Rumah Sakit Yasyfin (Soft Opening) rumah sakit baru milik PMDG di Kampus 1 PMDG, Gontor, Ponorogo, Sabtu (8/2021).
Jujur, ramah, dan mengedepankan pelayanan Lamaran lowongan kerja Dokter Umum di RS Yasyfin Darussalam Gontor paling lambat dikirim 20 Mei 2021 Kirim lamaran lowongan kerja Dokter Umum anda ke email : rsyasyfin@gontor.ac.id Cp : 081345951947 Alamat RS Yasyfin Darussalam Gontor : Jl. Dukuh Gontor II Kelurahan Gontor, Mlarak, Ponorogo, Jawa Timur
Setelah dilakukan penganiayaan dengan dalih hukuman tersebut, AM langsung tidak sadarkan diri. “Korban dibawa menggunakan becak ke RS Yasyfin Pondok Gontor oleh dua santri korban lain dan tersangka MFA. Sesampainya di rumah sakit korban sudah meninggal dunia,” ungkap Direskrimum Polda Jatim Kombespol Totok Suharyanto.
Dia mengatakan bahwa pelaku adalah mantan karyawan toko milik Pondok Gontor. Kronologinya, korban resign dari toko pada Januari 2023 lalu. Pelaku merasa gaji yang diberikan sangat kecil. “Sakit hati, kemudian ingin membalasnya. Pelaku lalu melakukan pencuri an. Itu alasan pelaku kepada penyidik,” kata Iptu Rosyid ketika dihubungi
Akibat kecelakaan itu, kata Ahmad, tiga alumni PMDG meninggal. Sementara sisanya 26 yang mengalami luka-luka mendapatkan perawatan di rumah sakit setempat. Identitas korban meninggal. Baca juga: Bus Rombongan Guru Baru Pondok Gontor Masuk Jurang di Sulteng, 3 Meninggal, 26 Luka-Luka
.
rumah sakit gontor ponorogo